Perancangan Sistem 2
Melanjutkan dari blog sebelumnya di blog kali ini kita akan membahas lebih dalam mengenai tahap desain sistem(System Design). Dalam sebuah tahapan SDLC kebutuhan sistem akan diterjemahkan menjadi sebuah desain. Kode dibuat berdasarkan desain yang disebut termasuk dalam fase pengembangan. Di blog-blog sebelumnya kita telah membahas analis sistem dan Perancangan Sistem. Perbedaan utama dari Analsis sistem dan Desain Sistem adalah dimana pada Analisis Sistem akan menjawab pertanyaan apa, sementara desain akan menjawab pertanyaan bagaimana.
Tahap
desain sistem terbagi menjadi 2 antara lain :
1.
Desain sistem secara umum (general system design)
2.
Desain sistem terinci(detailed system design
Perancangan
sistem
Desain
atau perancangan dalam pembangunan perangkat lunak merupakan upaya untuk
mengonstruksi sebuah sistem yang memberukan kepuasan akan spesifikasi kebutuhan
fungsional, memenuhi target, memenuhi kebutuhan secara implisit atau eksplisit
dari segi performansi maipun penggunaan sumber daya, kepuasan batasan pada
proses desain dari segi biaya, waktu, dan perangkat. Perancangan sistem perlu
dilakukan agart pembangunan sistem sesuai blueprint yang mengacu pada visi,
misi, tujuan, dan sasaran organisasi. Proses perancangan sistem biasanya
dilakukan sebelum proses pembangunan dimulai sehingga memerlukann persetujuan
dari stakeholder terlebih dahulu.
Output
Perancangan Sistem
Solusi
berbasis komputer dapat berupa
- Turn-key System: beli sistem jadi dan tinggal pakai
- Costumized System: beli sistem jadi dengan penyesuaian dari user
- In-house Development: membuat sistem sendiri
Dalam
proses perancangan sistem in-house development akan dihasilkan beberapa output
antara lain :
Perancangan Input Sistem
Syarat-syarat
perancangan sistem secara umum
1.
Penginputan hanya data-data variabel
(bukan konstanta)
2.
Tidak perlu menginput data yang dapat
dihitung atau disimpan di program
3.
Gunakan kode untuk atribut-tribut yang
sesuai
4. Jika suatu dokumen dirancanguntuk mengumpulkan data, maka gunakan hal-hal berikut :
- Mencantumkan pengisian form (dokumen)
- meminimalkan jumlah tulisan tangan
- Mengurutkan data yang harus diisi
5.
Kontrol internal dalam desain input
- Jumlah input harus dimonitor
- Pastikan bahwa data yang diinput itu valid
Langkah-langkah
perancangan input secara umum
1.
Identifikasi input sistem dan review kebutuhan user. Pilih kontrol GUI yang
sesuai:
- Text box
- Radio button
- Check box
- Ist box
- Drop-down list
2.
Desain, validasi dan test input menggunakan beberapa kombinasi alat bantu
layout dan prototyping
3.
Jika diperlukan, buat desain dokumen sumber dan parameter inputan (folmulir
untuk menyimpan data transaksi)
Perancangan
Proses
Tujuan
dari perancangan proses adalah :
- Menjaga keteraturan dan kelancaran data yang diproses agar menghasilkan informasi yang benar
- Mengawasi proses dari sistem
Untuk
pengambaran proses perancangan sistem dapat digambarkan derngan :
- Flowchart
- DFD, dll
Tipe
proses
Batch
Processing : Batch processing adalah proses dimana data yang datang tidak di
proses langsung tetapi dikumpulkan dahulu dalam satu kumpulan setelah itu
diproseso
Online
Procesing : dalamn online processing data
yang diinputkan (biasanya pada workstation) kemudian langsung diproses
Remote
Batch : Remote Batch merupakan kombinasi batch dan online, dimana data yang
dimasukkan baik online atau offline, lalu dikumpulkan dalam batch kemudian
diproses.
Real
Time : Real time adalah tipe proses dimana mekanise pemrosesan berlangsung
sangat cepat sehingga output dapat diterima dalam waktu yang relatif sama.
Perancangan Output
Output
adalah keluaran hasil proses dari sistem informasi. Output dapat berupa hasil
dari hardware atau software. Output juga terbagi 2 jenis yaitu output
intern(untuk membantu kegiatan manajemen), dan output eksternal (output yang
dihasilkan untuk pihak luar seperti bukti pembayaran dsb).
Langkah
perancangan output secara umum
- Menentukan kebutuhan output dari sistem yang baru
- Menentukan parameter dari output
Perancangan Basis Data
Basis
data merupakan sekumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan di
penyimpanan luar komputer, yang menggunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya. Perancangan database adalah proses penentuan isi dan
pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem.
Perancangan basis data terbagi menjadi dua tingkatan antara lain :
1.
tinkat pertama yaitu, perancangan sistem, analisis dan rancangan umum untuk
menetapkan kebutuhan pemakai, melibatkan DBMS
2.
tingkat kedua yaitu, rancangan umum, seperti diagram entitas dan relasi tingkat
tinggi yang ditransformasikan kedalam perancangan lebih rinci untuk
mengiplementasikan sistem secara menyeluruh
Tipe
dari file dalam lingkungan sistem informasi terdiri dari :
- File Induk ( File Master )
Didalam
aplikasi, file ini merupakan file penting karena berisi record-record yang
sangat diperlukan dalam organisasi. File ini akan tetap ada selama sistem
berjalan.
- File Transaksi ( Transaction File )
File
transaksi sering disebut juga dengan input file, yang digunakan untuk merekam
datahasil transaksi yang terjadi.
- File Laporan ( Report File )
Disebut
juga dengan ouput file, berisi informasi yang akan ditampilkan. Isi dari file
inibiasanya diambil dari field di satu atau lebih master file untuk
mempersiapkan pembuatan laporan.
- File Sejarah ( History File )
Merupakan
file yang berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi
masihdisimpan sebagai arsip.
- File Pelindung ( Backup File )
Merupakan
salinan dari file-file yang masih aktif didalam database pada suatu
saattertentu, digunakan sebagai pelindung/cadangan bila file database yang
aktif
Akses
File : Akses file adalah suatu metode bagaimana program komputer akan membaca
record-record dari suatu file. File dapat diakses secara urut atau langsung.
Organisasi
File : Organisasi file adalah pengaturan dari record secara logika di dalam
file dihubungkan satu dengan lainnya.
Perancangan
Kontrol
Perancangan
kontrol bertujuan agar sistem setelah
diimplementasi dapat memiliki keandalan dalam mencegah kesalahan serta
kegagalan proses sistem.
Ancaman sistem
- Kesalahan manusia (lalai, kurang pelatihan)
- Perangkat lunak yang bersifat merusak / menipu (Salami Technique, Trojan Horse, Logic Bomb, Worm, Virus)
- Penyadapan
- Pengaksesan yang tidak sah
- Perubahan / kehilangan database
- Kegagalan landasan teknologi
Jenis Kontrol
- Pencegahan
- Pendeteksian
- Pengkoreksian
Perancangan Jaringan
Langkah
perancangan :
- Membuat segmen bidang usaha (berdasarkan geografis, departemen, bangunan, lantai, dsb)
- Membuat sebuah model LAN
- Mengevaluasi LAN untuk menentukan apakah mereka cocok untuk tiap segmen diseluruh usaha
- Interkoneksi segmen-segmen jaringan, dengan topologi seperti bus, star, ring.
Perancangan Antarmuka (Interface)
Tipe pemakai komputer
terdapat 2 jenis :
- Ahli
- Pemula
Dalam desain
antarmuka perlu diperhatikan :
- Faktor pemakai
- Faktor human-engineering
- Dialog dan istilah
Masalah-masalah yang
sering dijumpai desain antarmuka :
- Penggunaan singkatan-singkatan komputer yang berlebihan
- Desain tidak jelas
- Ketidakmampuan dalam membedakan alternatif yang harus dipilih pemakai
- Pendekatan problem solving tidak konsisten
- Desain tidak konsisten
Syarat perancangan
antarmuka :
- Layar harus diformat agar info, perintah, pesan, muncul di area layar yang konsisten.
- Penggunaan pesan, perintah atapun informasi tidak berlebihan.
- Penggunaan atribut penjelas yang sederhana dan tidak mengganggu.
- Nilai default harus jelas.
- Mencegah terjadinya error yang kemungkinan akan dilakukan oleh pengguna.
- Jika terdapat sistem error pengguna tidak melakukan sesuatu yang membahayakan bagi sistem.
- Jika pengguna membahayakan sistem, maka keyboard tersebut harus dikunci dan pesan untuk meminta bantuan teknis dimunculkan.
Proses Perancangan
Sistem
Dalam proses
perancangan sistem langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
- Menetapkan kerangka kerja pemenuhan kebutuhan informasi pengguna
- Melibatkan manajer senior, pengguna ahli dan profesional sistem
- Memastikan bahwa proyek ang diusulkan dievaluasi dan diprioritaskan
- Memenuhi alasan untuk melakukan perencanaan sistem seperti menghubungkan dengan rencana bisnis
- Membagi tugas dan tanggung jawab pada orang yang merencanakan sistem
- Membuat komponen laporan
- Melakukan komunikasi dengan analis sistem
- Memastikan bahwa pada perancangan sistem, suatu sistem yang diusulkan harus layak dan mendukung faktor strategik. Evaluasi harus dilakukan untuk memastikan kelayakan dan faktor strategi sistem yang akan dirancang.
Stakeholder
Stakeholder atau
pemangku kepentingan dalah sejumlah pihak yang terkait dengan isu dan
permasalahan yang sedang diangkat. Stakeholder memiliki potensi untuk bisa memengaruhi ataupun
dipengaruhi oleh bisnis yang ada didalamnya. Contoh dari stakeholder antara
lain pegawai, pelanggan, pemasok, investor, komunitas, dan Pemerintah. Setiap
stakeholder tersebut tentunya memiliki kepentingannya masing-masing dalam suatu
perusahaan. Untuk itu, pihak manajemen perusahaan harus bisa mendapatkan cara
terbaik untuk bisa menyinergikan tujuan bisnis dengan kepentingan stakeholder
tersebut. Sementara itu dalam pengembangan sistem juga terdapat stakeholder
antara lain
- Analis Sistem (System Analyst)
- Pemilik (Owner)
- Pengguna Sistem (System User)
- Perancang Sistem (System Designer)
- Pembangun Sistem (System Builder)
- Suplai TI (IT Vendors)
- Konsultan TI (IT Consultan)
- http://sisteminforman.blogspot.com/2016/04/pengertian-perancangan-sistem-dan.html
- https://accurate.id/bisnis-ukm/apa-itu-stakeholder/
- https://adynu.wordpress.com/tag/perancangan-database/
- https://studylibid.com/doc/326208/perancangan-sistem-informasi--output--input--proses--basi...
Comments
Post a Comment