Risk Management
Manajemen resiko adalah sebuah proses sistematis yang meliputi kegiatan merencanakan, mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon resiko proyek. Manajemen resiko adalah praktik penting dalam sebuah manajemen proyek guna meminimalisir kepanikan tak terduga selama jalannya proyek tersebut. Manajemen resikodapat meningkatkan peluang positif, dan meminimalisir peluang negatif yang mungkin akan ada dalam jalannya proyek kita. Manajeen resiko dapat membantu dalam kesuksesan sebuah proyek dengan cara membantu memilih proyek yang baik, menentukan scope proyek yang tepat dan membuat estimasi yang valid pula. Resiko tediri dari dua antara lain :
- Resiko Negatif
Resiko negatif ini adalah kemungkinan kita mendapati
kegagalan atau mendapati hambatan. Dimana apabila resiko negatif ini benar
benar terjadi maka akan menghambat proses berjalannya proyek kita. Melakukan manajemen
resiko negatif berguna agar menghindari masalah yang mungkin muncul dan
mempersiapkan diri atas apa yang akan terjadi.
- Resiko Positif
Resiko positif adalah resiko munculnya sesuatu yang
bagus yang biasa disebut opportunities. Resiko positif ini bisa dikatakan kebalikannya
resiko positif dimana apabla resiko negatif harus dihindari resiko positif ini
harus diincar dan diperbesar peluangnya.
Metode Delphi
Salah satu metode dalam manajemen resiko adalah metode
delphi. Metode delphi adalah suatu metode dimana dalam proses pengambilan keputusan
melibatkan beberapa pakar. Dalam metode delphi terdapat empat tahap penting
antara lain :
- Eksplorasi pendapat : Dalam hal ini, tim investigasi mengirimkan beberapa pertanyaan kepada para pakar terkait dengan masalah yang dihadapinya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat disampaikan secara tertulis (surat atau email) atau secara lisan (telepon). Para pakar diminta menjawab semua pertanyaan dan mengirimkannya kembali kepada tim investigasi.
- Merangkum pendapat para pakar dan mengkomunikasikannya kembali : Semua pendapat yang masuk, dirangkum oleh tim investigasi dan dikirimkan kembali ke semua pakar, sehingga masing-masing pakar dapat mengetahui pendapat pakar lain. Setiap pakar diberi kebebasan untuk tetap mempertahankan pendapatnya atau bahkan merubah pendapatnya berdasarkan sudut pandang pakar lain, dan mengirimkannya kembali kepada tim investigasi.
- Mencari informasi mengenai alasan para pakar terkait atas pendapat yang disampaikan : Revisi pendapat pada tahap dua memberi dua kemungkinan hasil yaitu pendapat yang konvergen atau divergen. Jika terdapat pendapat yang agak berbeda dari pendapat lain, tim investigasi kembali mencari informasi mengenai alasan pakar atas pendapat yang disampaikan.
- Evaluasi : Proses berlangsung hingga tim investigasi merasa yakin bahwa semua pendapat merupakan hasil pemikiran yang matang.
Tools yang dapat digunakan dalam penerapan metode ini
contohnya adalah google meets dan zoom. Dimana dengan kedua aplikasi itu dapat
dilakukan sesi diskusi dengan pakar tanpa perlu bertemu secara langsung. Dimana
kemungkinan domisili sejumlah pakar tidak berdekatan. Selain itu dengan kedua
aplikasi itu juga waktu untuk dilakukan diskusi dengan pakar akan menjadi lebih
fleksibel dimana melakukan pertemuan bisa dilakukan dimana saja. Kemudian bisa
menggunakan figma untuk mencatat dan merangkum pernyataan pernyataan dari
pakar.
Comments
Post a Comment